Sabtu, 09 April 2016

Ucapan @theAPR1L



Assalamu’alaikum wr wb,,,

Untuk kesekian kalinya,,,
Saya ucapkan… 

“Selamat Ulang Tahun”
buat Band The APR1L 10 April 2016




Hhm… Maaf, untuk tahun ini,,,
saya tidak punya hadiah buat kalian…

*** Hanya sebuah Do’a saja yang terangkai buat kalian…
Semoga Band ini,
v  terus jadi Band kebanggaan urang banua
v  mulai berkarya… dan menghasilkan karya-karya yang luar biasa
v  serta terus bisa dikenal aku dan kami semua sampai kapanpun…

Dan yang terpenting,,,
v  semua personil The APR1L selalu sehat, bahagia, panjang umur dan penuh keberkahan, Aamiin…

#temanseperjuanganTheApril

Oya,,,
Ada sebuah cerpen yang sudah saya buat ***tapi belum selesai ^^
Ini… Resensinya!

Judul Cerpen : Hidup Cinta Rindu Bahagia dan Kepedihan
Penulis : Misda Muriana

( cerita kali ini adalah giliran sang Gitaris )
Cekidot… ^^

“Khay…!”        
            Perempuan itu tersenyum manis sehingga terlihat lesung dipipinya, kemudian dia duduk di samping Deva namun matanya mengarah ke sebuah gitar yang bertuliskan Mars & Venus.
Dengan wajah sedih Deva memandang lekat kekasih hatinya, meskipun air matanya mulai jatuh namun Deva berusaha untuk menahannya.
Di atas meja belajar terdapat beberapa buku yang tertata rapi  serta alat tulis, juga terlihat sebuah laptop yang masih menyala dengan background sepasang sejoli yang berfoto berdua disebuah studio musik. Lalu, disamping lampu belajar terpajang gambar seorang perempuan cantik yang terlihat lesung pipinya. Di kaca kamar itupun tertempel beberapa foto dari perempuan tersebut dengan berbagai ekspresi.
“Ini sudah dua tahunkan?” tanya Bunda sambil menyeka air matanya. “Apa sampai sekarang kamu masih menyayanginya? Dia perempuan yang sangat baik dan juga cantik, apa kamu bisa mendapatkan penggantinya?.”
Tapi…
“Semua teman-teman di kampus, memanggilnya dengan sebutan Bidadari Angkuh!” kata sahabat Khay.
“Khay, gue dengar loe jadi panitia acara ulang tahun kampus kita dan mengundang band The April sebagai bintang tamunya?” tanya Fania in the genk tanpa memandang wajah Khay.
Kak Kafi langsung menggandeng tangan kanan Khay dan mendudukkannya di sofa ruang tamu. Kemudian Kafi langsung ke dapur untuk mengambil kotak P3K. Khay istirahat sambil memegang lengan kirinya yang baru dia sadari ternyata lengannya terluka pas bertabrakan dengan Deva saat pulang dari kampus tadi di tempat parkir. Khay sengaja menutupi rasa sakitnya itu agar tidak membuat kakaknya khawatir.
Suara penyiar radio itu terdengar sangat lembut sehingga membuat Deva ingat pada seseorang dan perlahan matanya mulai berkabut sambil melihat bulan yang sangat terang di atas langit kemudian tiba-tiba butiran air mata mengalir dipelupuk matanya. Tangannya pun perlahan memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu yang dia buat sendiri. 

Cinta yg agung adalah ketika kita menitikkan airmata terperih
tetapi masih setia bertahan
Dan telah kubuktikan berjuta hari bernafas
dengan puing-puing kenangan yang menakjubkan tentang kita
Kekasihku di surga..
tiba saatnya kita kan bertaut lagi seperti dulu namun lebih abadi
Kekasihku di surga..
inilah kematian terindah karena malaikat menjemputku
‘tuk menemanimu di surga

                                                (The April, Kekasih di Surga)

Apa yang sudah terjadi dengan Khay?
Kenapa Khay dipanggil dengan sebutan ‘Bidadari Angkuh’?
Bisakah Deva menjalani hidupnya tanpa Khay?
Bisakah Deva menemukan penggantinya Khay?
Apakah cerita ini berakhir Happy Ending ataukah Sad Ending?

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya???
Tunggu dan nantikan saja, Hhehe…
                  
Salam Aksara ^^