Assalamu’alaikum wr wb,,,
Untuk
kesekian kalinya,,,
Saya
ucapkan…
“Selamat Ulang Tahun”
buat Band The APR1L 10 April 2016
saya tidak
punya hadiah buat kalian…
*** Hanya
sebuah Do’a saja yang terangkai buat kalian…
Semoga Band
ini,
v terus jadi
Band kebanggaan urang banua
v mulai
berkarya… dan menghasilkan karya-karya yang luar biasa
v serta terus
bisa dikenal aku dan kami semua sampai kapanpun…
Dan yang
terpenting,,,
v semua
personil The APR1L selalu sehat, bahagia, panjang umur dan penuh keberkahan,
Aamiin…
#temanseperjuanganTheApril
Oya,,,
Ada sebuah
cerpen yang sudah saya buat ***tapi belum selesai ^^
Ini…
Resensinya!
Judul Cerpen :
Hidup Cinta Rindu Bahagia dan Kepedihan
Penulis :
Misda Muriana
( cerita
kali ini adalah giliran sang Gitaris )
Cekidot… ^^
“Khay…!”
Perempuan itu tersenyum manis
sehingga terlihat lesung dipipinya, kemudian dia duduk di samping Deva namun matanya
mengarah ke sebuah gitar yang bertuliskan Mars & Venus.
Dengan wajah sedih Deva memandang lekat kekasih hatinya, meskipun air
matanya mulai jatuh namun Deva berusaha untuk menahannya.
Di atas meja belajar terdapat
beberapa buku yang tertata rapi serta
alat tulis, juga terlihat sebuah laptop yang masih menyala dengan background
sepasang sejoli yang berfoto berdua disebuah studio musik. Lalu, disamping
lampu belajar terpajang gambar seorang perempuan cantik yang terlihat lesung
pipinya. Di kaca kamar itupun tertempel beberapa foto dari perempuan tersebut
dengan berbagai ekspresi.
“Ini sudah dua tahunkan?” tanya Bunda
sambil menyeka air matanya. “Apa sampai sekarang kamu masih menyayanginya? Dia
perempuan yang sangat baik dan juga cantik, apa kamu bisa mendapatkan
penggantinya?.”
Tapi…
“Semua teman-teman di kampus, memanggilnya dengan sebutan Bidadari Angkuh!”
kata sahabat Khay.
“Khay, gue dengar loe jadi panitia acara ulang tahun kampus kita dan
mengundang band The April sebagai bintang tamunya?” tanya Fania in the genk
tanpa memandang wajah Khay.
Kak Kafi langsung menggandeng tangan kanan Khay dan mendudukkannya di
sofa ruang tamu. Kemudian Kafi langsung ke dapur untuk mengambil kotak P3K.
Khay istirahat sambil memegang lengan kirinya yang baru dia sadari ternyata
lengannya terluka pas bertabrakan dengan Deva saat pulang dari kampus tadi di
tempat parkir. Khay sengaja menutupi rasa sakitnya itu agar tidak membuat kakaknya
khawatir.
Suara penyiar radio itu terdengar
sangat lembut sehingga membuat Deva ingat pada seseorang dan perlahan matanya
mulai berkabut sambil melihat bulan yang sangat terang di atas langit kemudian
tiba-tiba butiran air mata mengalir dipelupuk matanya. Tangannya pun perlahan
memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu yang dia buat sendiri.
Cinta yg agung adalah ketika kita
menitikkan airmata terperih
tetapi masih setia bertahan
Dan telah kubuktikan berjuta hari bernafas
dengan puing-puing kenangan yang menakjubkan tentang kita
Kekasihku di surga..
tiba saatnya kita kan bertaut lagi seperti dulu namun lebih
abadi
Kekasihku di surga..
inilah kematian terindah karena malaikat menjemputku
‘tuk menemanimu di surga
(The April, Kekasih di Surga)
Apa yang sudah terjadi dengan Khay?
Kenapa Khay dipanggil dengan sebutan ‘Bidadari Angkuh’?
Bisakah Deva menjalani hidupnya tanpa Khay?
Bisakah Deva menemukan penggantinya Khay?
Apakah cerita ini berakhir Happy Ending ataukah Sad Ending?
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya???
Tunggu dan nantikan saja, Hhehe…
Salam Aksara ^^