Kamis, 31 Desember 2015

Cerpen **dulu ^^ (memory)



Agriculture Campus Story

 “ Selamat datang di kampus Hijau!”



Kalimat itulah yang tertulis di depan fakultas kami, tidak tertinggal sobat-sobat kampus yang selalu dan malahan setiap saat sering nongkrong di bawah pohon besar yang diberi nama pohon beringin sehingga tempat tersebut sangat strategis untuk kami diskusi, santai atau pacaran, Hehe…
Ups, masih ada lagi pemandangan lain, di seberang sana ada paman parkir yang selalu setia dan setia menjaga motor sobat kampus. Entah apa saja yang beliau lakukan aku juga kurang tahu? Terlihat lagi ada paman penjual rujak, menurut informasi setiap pagi selalu disapa dalam sebuah radio yang ternama di kota ini.
Di mana-mana yang namanya anak kampus itu pasti memerlukan namanya tempat fotocopy. Nah, disebelah paman rujak terpajang sebuah bangunan kayu berbentuk kubus yang bertuliskan “Agriculture Copy Center” dan disampingnya lagi juga berdiri sebuah bangunan mewah berwarna putih yang sangat megah. Apalagi kalau bukan Mesjid tempat ibadahnya orang muslim.
Itulah sebagian dari gambaran kampus kami dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak bisa aku catat tentang kelebihan atau kekurangan di sini, tapi semoga kalian mengerti. Hehe…
Owh, iya… ada satu hal lagi yang belum aku ceritakan dan ini sangat-sangat penting karena kami Fakultas Pertanian jadi tidak boleh ketinggalan.
Letaknya itu, di apit oleh dua buah bangunan yaitu diberi nama gedung 2 dan 3 tempat kami kuliah. Di tengahnya terdapat sebuah jalan yang bisa tembus ke gedung kampus dan bisa tembus ke fakultas lain. Nah, sedang disamping jalan ada 3 buah rumah kaca yang bagian atapnya berwarna hijau dan bagian bawahnya berwarna putih.


Sekarang bagaimana? Sudah puas belum? Kalau belum datang saja kemari! Hehe…

**********
            Sekarang sudah jam 4 sore, aku dan teman-teman kampus wajib pergi ke lahan atau ke kebun fakultas. Seperti hari biasanya, teman-teman cowok selalu menjemput kami para cewek-cewek yang ikut nebeng bersama mereka, entah mengapa? Sejak semester 4 ini kami semua sudah sangat akrab sekali tidak seperti saat-saat sebelumnya.
            Ritno, Ilmi, Tony, Iril plus dua sahabat sejati Saidi dan Yosef yang sudah akrab kemana-mana selalu satu motor. Berbeda dengan semester lalu, aku mesti mengendarai motor yang harus dikawal 2 orang bodyguard girl. Waduh, gimana tidak repot itu? Aku harus membawa dua perempuan tersebut menuju lahan dengan kondisi jalan yang tidak bersahabat. Apalagi saat musim hujan dan akhirnya setiap sampai ke kos harus dibersihkan dulu motornya, tapi tidak apa sih? Kami tetap senang dan bahagia karena peristiwa tersebut sangat menyenangkan bila diingat kembali.
            Para pejantan tangguh tersebut semoga saja tidak akan pernah bosan mengantar jemput kami, apalagi selesai pulang dari lahan kadang kami jalan-jalan sore dulu mumpung masih punya waktu sebelum petang.
            Lahan… lahan memang telah menumbuhkan keakraban kami serta membentuk kami menjadi teman atau sahabat, mungkin juga ada yang pacaran, Hehehe…
            “Ritno, nanti sore jemput kami untuk pergi bareng ke lahan ya.. ajak juga teman-teman yang lain!” pinta Rina lembut dihiasi wajahnya yang imut.
            “Des, tugas besok sudah selesaikah, aku nanti pinjam ya?” tanya Saidi.
            “Tugasnya sudah selesai, nanti sore ambil ke kos saat mau ke lahan!” jawab Dhesmy yang memang anaknya lebih pintar dari kami sedangkan aku hanya seorang pengkhayal yang ingin jadi penulis terkenal (Hehe… kasian deh gue!)
            Hanya ada keceriaan di lahan serta adanya kerja sama dan saling membantu, walaupun terkadang agak sedikit berlebihan tapi kami semua selalu bahagia. Sebagian hal itulah yang bisa kami banggakan dari kampus hijau ini serta beberapa hasil tanaman yang kami rawat sendiri.
            Sampai 4 semester ini, kami semua sudah mulai akrab saking akrabnya kadang-kadang dalam ujian atau pretest juga ikut-ikutan seharusya ini sudah tidak benar. Namun harus bagaimana lagi semua kembali lagi ke diri masing-masing.
            Inilah kampus yang sebenar-benarnya, walaupun tak begitu sempurna seperti di kota lain namun aku dan teman-teman tetap bersyukur bisa kuliah.

**********
            “Rin, bulan ini gue ultah nih! Siapa aja ya, teman-teman yang juga ultah dibulan yang sama? Aku punya rencana, gimana kalo kita ngadain makan bareng satu angkatan” saran Ilmi yang anaknya memang tajir diantara yang lain.
            “kebetulan Ilmi, aku juga ultah bulan ini. Aku setuju aja kalo traktir teman-teman untuk makan asalkan budgetnya gak terlalu mahal. Lagipula kitakan anak kos, mesti ngerti dong keadaan keuangan sekarang!” jelas Rina kayak pembahas utama.
            Satu persatu para tukang ojek eh, maksudnya para anak laki-laki antar jemput kami yang tidak menggunakan transportasi untuk pergi ke warung makan yang sudah dipesan untuk mengadakan acara teman-teman yang lagi ultah dan acara berjalan cukup sukses.
            Adapun acara lain yang mereka rencanakan yaitu pergi ke tambak bersama satu angkatan usai final test sehingga menambah keakraban kami semakin erat kayak lem sama perangko (emangnya surat kelesss).
            Kesenangan, kebahagiaan memang selalu hadir didiri setiap orang apalagi kapan saja pasti ada masalah. Entah itu tentang keluarga, teman-teman atau pacar juga Hehe… namun yang namanya setiap ujian pasti selalu ada hikmahnya bagi kami semua.
            Seperti cerita sore tadi. Seru, menegangkan dan cukup memprihatinkan tapi kami harus tetap bisa tersenyum lebar untuk mendukung teman satu dengan yang lainnya.
            Usai pulang dari lahan kampus ada kejadian yang cukup serius dimana motor kami ‘di tilang’ Oh, tidak! Motor kami dapat razia dari pak Polisi.
            Walaupun tidak terlalu serius, aku tetap merasa tidak tega dengan Ritno yang kebetulan saat itu aku ikut nebeng di motornya yang dapat razia.
            Takut, deg-degan tapi kami berusaha untuk tenang, walaupun beberapa kali teman-teman selalu mengungkit tentang kejadian tersebut dan itu adalah pengalaman pertamaku dapat razia dari pak polisi, Hhehe…
            Musibah atau masalah bisa terjadi dimana saja dan kita tidak pernah tahu kapan masalah itu datang dan pergi karena itu semua sudah takdir serta ujian bagi setiap manusia. Jadi, jangan pernah dipungkiri apalagi kalau sampai tidak percaya.
            “Eh, kalian yang berdua kemari!” panggil pak Polisi yang bertubuh agak gemuk dengan wajah serius.
            Dengan wajah tenang aku berjalan menuju ke sebuah meja yang sudah dipenuhi dengan orang-orang yang juga bernasib sama dengan kami, tetap saja yang namanya orang salah itu harus dihukum meskipun hanya aku saja yang tidak menggunakan helm.
            Besok aku harus patungan untuk bayar denda tilang hari ini karena SIM dan STNK Ritno ada di tempat pak Polisi. Jadi, setiap masalah pasti akan segera selesai kalau manusianya itu selalu menghargai setiap cobaannya, apalagi sampai urusan ‘Uang’.

**********
            Angkatan kami kayaknya sama saja dengan angkatan kakak tingkat maupun adik-adik angkatan yang semuanya pasti banyak cerita, masalah serta lika liku yang harus dihadapi. Keakraban, canda tawa sampai suka duka pun kami alami walaupun tidak sepenuhnya sedih (kisah sedih dihari minggu ya…!) oh, bukan melainkan kisah sedih gara-gara sebagian dari angkatan kami nilai-nilainya tidak di rekapitulasi oleh Dosen.
            “Agro Berontak” (Media Instrumen Bersatu dan Bergerak untuk Agro lebih baik). Sebagian kakak tingkat banyak yang memuji kalimat tersebut cukup baik agar kami semua bisa koreksi diri masing-masing kalau kalimat tersebut untuk membangkitkan semangat kami supaya lebih baik lagi dari sebelumnya. Apalagi kami memang tidak berhak untuk protes atau demo! (hebat banget sampai demo segala, kayak mau minta turunin harga bahan bakar minyak aja!).
            Tidak semua angkatan teman-teman kampus otaknya pada pintar, jadi tidak ada salahnya kalau kami kadang mengerti dan kadang juga tidak. Sehingga sangat wajar kalau kami semua bisa melakukan kesalahan.

**********
            Cerita kampus ini, mungkin hampir sama dengan cerita-cerita seperti sinetron di televisi. Ada keceriaan, suka duka dan ada juga ‘Loveless’ alias percintaan (Huh, makin seru aja nih apalagi tentang cinta, Hhm…).
            Terpaut atau terikat perasaan sesama lawan jenis alias beda mukhrim itu sangat wajar, boleh dibilang itu perasaan normal yang dialami oleh siapa saja jadi, memang tidak ada salahnya kalau didalam kehidupan kampus ada teman-teman yang lagi kasmaran (ceile… ada yang lagi jatuh cintrong ni yeahh!).
            Perasaan itu kadang bisa datang tiba-tiba, kadang juga datangnya perlu proses. Sering orang-orang bilang pedekate sama teman satu kampus jadinya cinlok (cinta lokasi) sehingga membuat perasaan itu tidak pernah mengenal yang namanya kompromi.
            Suka sama kakak tingkat itu sih biasa, apalagi kalau suka sama teman satu angkatan yang setiap hari selalu bertemu. Jadi, mulai mekar bunga-bunga cinta dalam hati, Hhehe…
            Tak disangka dan tak diduga ternyata teman-teman kampus ada yang cinta lokasi. Awalnya biasa-biasa saja, tapi lama-kelamaan perasaan itu tidak terbendung lagi dan rasanya ingin meletus (kayak gunung berapi aja!).
            Dua sejoli ini memang sudah akrab sejak awal semester ini, malahan kadang-kadang kalau pergi ke lahan selalu bersama. Maklumlah untuk ke lahan jaraknya cukup jauh sehingga yang namanya transportasi sangat diperlukan. Lama-kelamaan perasaan itu muncul, tumbuh dan berkembang. Bunga-bunga cintapun mulai mekar tapi sayang dan sangat disayangkan cintanya bertepuk sebelah tangan karena perempuan itu sudah punya pacar (#nowplaying lagunya Ahmad Dhani, ‘Hancur hatiku, mengenang dikau menjadi keping-keping setelah kau pergi!).
            By the way, masih banyak lagi cerita-cerita tentang kampus yang tidak bisa aku tulis dalam cerpen ini. Semoga saja cerita ini dapat mengingat kenangan lama yang membuat kita membayangkan kisah masa lalu sehingga bisa terkenang sampai kapanpun.



Specially dedicated for :
Fakultas Pertanian UNLAM Jurusan BDP
Banjarbaru


Keterangan :
          Hhm… sebenarnya cerpen ini sudah pernah aku ikutkan lomba tapi, sayang tidak menang, Hhe… (belum rezeki)
          ** Tetap Semangat ^^